Rabu 20 Sep 2023 19:43 WIB

40 Ribu Ton Sampah Masih Tertahan di dalam Kota Bandung

Padahal kapasitas yang tersisa di TPA Sarimukti hanya 31 ribu ton  

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agus Yulianto
Tumpukan sampah menggunung di TPS Sederhana, Kota Bandung mengakibatkan sebagian badan jalan terambil, bau menyengat dan bermunculan belatung di area jalan, Rabu (20/9/2023).
Foto: Republika/Muhammad Fauzi Ridwan
Tumpukan sampah menggunung di TPS Sederhana, Kota Bandung mengakibatkan sebagian badan jalan terambil, bau menyengat dan bermunculan belatung di area jalan, Rabu (20/9/2023).

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG -- Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, saat ini, ritase harian pengiriman sampah ke TPA Sarimukti sudah jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Kota Bandung, kata dia, kini telah mampu mengirim setidaknya 200 ritase per harinya. 

Meski begitu, jumlah sampah yang terangkut masih belum sebanding dengan sampah yang tertahan di Kota Bandung. Dia mengatakan, hingga saat ini diperkirakan setidaknya ada 40 ribu ton sampah yang masih menumpuk di Kota Bandung. 

"Meski pengiriman meningkat, produksi sampah harian kan terus ada, kalau diakumulasikan mungkin ada sekitar 40 ribu ton sampah yang belum dibuang kesana (TPA Sarimukti), padahal kapasitas yang tersisa hanya 31 ribu ton," kata Ema.  

Oleh karenanya, hingga saat ini Ema menegaskan, akan terus melanjutkan misinya untuk menemukan lahan TPA Darurat Kota Bandung. Dia menyebut, baru saja mendapatkan arahan untuk mencari lahan di Kabupaten Sumedang. 

Ema juga mengatakan telah menerjunkan tim untuk meninjau langsung ke lokasi. "Hari ini atas arahan dari Sekda Provinsi Jawa Barat, tim kita sedang ke Kabupaten Sumedang untuk melihat lokasi di daerah Cijeruk. Ada lahan di Kecamatan Tanjungsari, sekitar Cadas Pangeran yang mudah-mudahan bisa membantu penanganan sampah di Kota Bandung," harapnya.

Lahan tersebut, kata dia, dapat menjadi lokasi untuk menampung sampah yang tidak dapat terangkut ke TPA Sarimukti, sekaligus mengurangi gunungan tumpukan sampah di TPS-TPS. Menurut Ema, lokasi lahan yang tak begitu jauh dari Kota Bandung, sekitar 44 kilometer, diperkirakan juga dapat menghemat waktu pengangkutan sampah harian.

"Mudah-mudahan lahan di sana benar-benar siap. Jaraknya juga hanya 44 km kalau dari Kota Bandung," katanya.

Upaya lainnya adalah memanfaatkan lahan di Gedebage untuk dijadikan TPS sementara. Menurutnya, secara logika, lahan yang berlokasi di sekitar kawasan GBLA itu sangat luas dan jauh dari pemukiman penduduk. Sehingga lingkungan masyarakat tidak akan terkontaminasi dengan bau sampah. 

"Semoga bisa mengurai permasalahan darurat sampah di Kota Bandung. Sekarang ini sudah ada 50-an TPS yang sudah kembali normal. Ritase kita juga sudah di atas 200 rit," imbuhnya.  

Dia juga meminta pengertian dan empati warga sekitar TPS Sementara Gedebage dalam menyikapi kondisi darurat sampah yang terjadi saat ini. Menurutnya, jika dibandingkan dengan TPS Taman Cibeunying yang berada di tengah pemukiman, lokasi TPS Sementara Gedebage jauh lebih strategis dan tidak mengganggu kenyamanan warga sekitar. 

"Karena disana (TPS Sementara Gedebage) jauh dari pemukiman, kalau ini (TPS Taman Cibeunying) mungkin hanya 20-30 meter dari rumah warga, dari gereja juga tepat bersebelahan. Jadi saya minta pengertiannya," pinta Ema.  

"Ini juga hanya bersifat sementara, jika TPA Sarimukti sudah normal kembali, kita akan angkut lagi semua (sampah di TPS Sementara Gedebage)," tegasnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement