REJABAR.CO.ID, BOGOR -- IPB University memiliki Museum dan Galeri IPB Future, yang baru diresmikan sejak awal tahun ini. Museum ini menampilkan bagaimana perkembangan IPB University dari masa ke masa, hingga masa depan atau future dari IPB.
Supervisor Pengelolaan Museum dan Galeri IPB Future Lembaga Manajemen Informasi dan Transformasi Digital (LMITD), Hirra Nurlaeni, menjelaskan dulunya museum ini merupakan Gedung Landhuis yang dulu menjadi penginapan di IPB. Saat ini, Museum dan Galeri IPB Future memiliki 11 ruangan.
“Di sini ada 11 ruangan. Intinya isinya adalah tentang pembentukan IPB dari masa ke masa, sampai kepada bagaimana future IPB ke depan,” kata Hirra ketika ditemui Republika di lokasi, Rabu (27/9/2023).
Pantauan Republika, pada awal memasuki museum terdapat audio visual yang menyampaikan secara singkat pembentukan IPB sampai kepada saat ini. Di dalamnya juga ada ruangan yang menampilkan kerja sama IPB dengan berbagai negara, menjadikan IPB dari masa ke masa secara bertahap mengalami perkembangan.
Di museum ini juga ditampilkan beberapa benda pamer yang pernah digunakan di perkuliahan di IPB. Seperti OHP, kamera, dan alat laboratorium. Juga ada produk hasil penelitian civitas IPB.
“Walaupun masih sangat sedikit, tapi kita terus meningkatkan benda pamer di museum,” kata Hirra.
Museum dan Galeri IPB Future ini, dijelaskan Hirra, awalnya terbentuk berdasarkan dari buku sejarah yang sebelumnya disusun dan digagasi oleh Syafrida Manuwoto, yang merupakan guru besar Fakultas Pertanian IPB. Buku sejarah IPB sebanyak enam jilid itu pun terletak di ruangan terakhir museum.
“Berkembang, pada saat masa jabatan Pak Rektor Arif Satria, punya ide kenapa tidak membuat musiem yang isinya ada di dalam buku tersebut yang isinya sangat lengkap. Dengan arsip-arsip yang ada,” ujarnya.
Hirra menyebutkan, Museum dan Galeri IPB Future tidak hanya diperuntukkan bagi civitas dan warga IPB. Namun juga terbuka bagi masyarakat umum secara gratis hingga saat ini.
Museum dan Galeri IPB Future buka setiap Senin hingga Kamis dan Sabtu pukul 09.00-16.00 WIB. Sedangkan pada Jumat pukul 09.00-15.30 WIB.
“Dari awal peluncuran, sudah banyak dikunjungi dari tamu luar negeri seperti Jepang, Singapura, dan Kenya. Setiap ada tamu mengunjungi rektor, pasti dibawa ke sini dengan harapan, sejarah IPB diketahui oleh banyak masyarakat,” ujarnya.