Jumat 01 Aug 2025 20:37 WIB

Fakultas Psikologi Unisba Gelar Lokakarya Kesiapsiagaan Bencana untuk Karyawan, Ini Tujuannya

Para peserta dibekali materi edukatif dan praktis, soal pemahaman risiko bencana

Red: Arie Lukihardianti
Lokakarya Kesiapsiagaan Bencana bagi seluruh karyawan Unisba
Foto: Dok Republika
Lokakarya Kesiapsiagaan Bencana bagi seluruh karyawan Unisba

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Tim Pengabdi Fakultas Psikologi bersama dengan Unit Layanan Psikologi Terpadu Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar Lokakarya Kesiapsiagaan Bencana bagi seluruh karyawan. Hal ini dilakukan, sebagai bagian dari komitmen institusi dalam membangun budaya siaga dan tangguh bencana di lingkungan kampus.

Kegiatan, diikuti oleh perwakilan dari berbagai unit kerja yang terdiri dari tenaga kependidikan, cleaning servis, dan petugas keamanan. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Pascasarjana Unisba, Jl. Purnawarman no 59, Bandung. Adanya Lokakarya ini, diharapkan bisa meningkatkan pemahaman dan keterampilan karyawan dalam menghadapi potensi bencana, khususnya gempa bumi. Karena, posisi kampus Unisba berada di pusat Kota Bandung, yang berjarak 9 Km dari titik sesar lembang.

Baca Juga

Menurut Dekan Fakultas Psikologi Unisba, Dr. Dewi Sartika, M.Psi, kegiatan ini digelar atas kerja sama antara Fakultas Psikologi Unisba dan Tanginas. Sehingga, ini menjadi kolaborasi yang penting dalam upaya edukasi dalam konteks kebencanaan. Apalagi, Fakultas Psikologi Unisba menyediakan Uji Kompetensi bagi mahasiswa untuk Kompetensi Azas dan Prinsip Penanggulangan Bencana. Keterlibatan ULPT sebagai mitra Tim PKM juga menjadi penting.

Sementara menurut Dinda Dwarawati, S.Psi., M.Psi Psikolog sebagai Ketua ULPT, para psikolog dan praktisi psikologi yang tergabung di ULPT sudah banyak yang terlibat dalam kegiatan kebencanaan terutama untuk membantu para penyintas pulih secara psikologis.

Ketua Pengabdi, Anna Rozana, M.Psi, Psikolog menyampaikan bahwa Tim PKM kegiatan ini adalah kegiatan ketiga dalam upaya edukasi kebencanaan. Sebelumnya telah dilakukan juga kepada relawan yang tergabung di FPRB kabupaten Bandung dan kepada keluarga di beberapa komunitas.

Dalam lokakarya ini, para peserta dibekali dengan materi edukatif dan praktis, antara lain Pemahaman Risiko dan Potensi Bencana di Lingkungan Kampus dan Konsep 5 SIAP (Siap Bawa, Siap Fisik, Siap Pergi, Siap Mental, dan Siap Bangkit Kembali) yang disampaikan oleh tim dari Tanginas yaitu Anshari Hanief Mizan Alamiri, S.Psi dan Anisa Rahmawati, S.Psi.

Para peserta di awal diberikan materi yang menggunggah kesadaran bencana akan risiko yang perlu diminimalisir jika bencana terjadi. Pemateri, menyampaikan dan memandu penyusunan Peta Evakuasi mandiri dengan skenario gedung pascasarjana Unisba dari lantai 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) dan ruang parkir (basement). Kemudian dilanjutkan dengan simulasi evakuasi mandiri.

Semenatara materi soal Bencana dalam Perspektif Islam dalam Menghadapi Bencana disampaikan oleh, H. Arief Hadillah, S.Pd., M.Pd. Dalam pandangan Islam, bencana atau musibah sering kali dianggap sebagai suatu takdir Allah yang menyimpan hikmah, baik sebagai ujian, peringatan, atau bahkan azab. Musibah yang hadir, apapun bentuknya, tetap dihadapi umat Islam dengan penuh iman, sabar, tawakal, serta dijadikan momentum untuk introspeksi dan memperkuat diri secara spiritual.

Dalam perspektif Islam, terdapat sikap yang dianjurkan ketika bencana terjadi seperti beristighfar, berdoa, bersedekah, menunjukkan empati, dan perlunya saling tolong menolong. Selama dalam berikhtiar untuk berdoa, semua sudah dicontohkan sebelumnya dengan tetap dalam peraturan syariat Islam.

Hal ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan umatnya dan tidak hanya membekali mereka dengan tuntunan didalam dunia yang bersifat spiritual, melainkan secara sosial dan praktis dalam menghadapi musibah. "Kemudian, dalam Islam juga penting untuk melakukan ikhtiar dalam upaya meminimalisir risiko bencana," katanya.

Kegiatan ini, kata dia, merupakan bagian dari program penguatan ketangguhan komunitas kampus dalam menghadapi risiko bencana serta mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman dan siap menghadapi situasi darurat. Sebagai penutup lokakarya, dilakukan evaluasi bersama sebagai upaya memberikan masukan kepada organisasi yang akan berguna bagi peningkatan kapasitas kampus sebagai organisasi yang tangguh dan siaga dalam menghadapi bencana.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement