REJABAR.CO.ID, CIREBON — Polresta Cirebon, Jawa Barat, menggelar simulasi penanganan kontingensi terkait pengamanan pemilihan kuwu (Pilwu) serentak 2023 dan pemilihan umum (Pemilu) 2024, Rabu (11/10/2023). Polresta Cirebon memastikan kesiapan untuk pengamanan pilwu, yang rencananya digelar serentak di seratus desa wilayah Kabupaten Cirebon pada 22 Oktober 2023.
Kegiatan simulasi tersebut dilaksanakan di Stadion Watubelah, Kabupaten Cirebon, yang melibatkan ribuan personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, Linmas, dan sejumlah pihak terkait lainnya. Kegiatan diawali tactical wall game (TWG) hingga simulasi sistem pengamanan kota (sispamkota).
Dalam kegiatan tersebut, seluruh personel yang terlibat diasah kesiapannya dalam menghadapi situasi-situasi kontingensi saat tahapan pemilu. Bahkan, situasi yang disimulasikan sampai kondisi ekstrem, sehingga seluruh personel dipastikan siap menghadapinya.
Kepala Polresta (Kapolresta) Cirebon Kombes Pol Arif Budiman mengatakan, skenario yang dibuat dalam simulasi itu bertujuan mengasah keterampilan dan menyegarkan kembali pengetahuan para personel dalam pengendalian massa, serta pedoman-pedoman terkait pengamanan aksi unjuk rasa.
Menurut Arif, pola semacam itu disiapkan sebagai upaya pengelolaan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) secara optimal dalam mewujudkan Pilwu 2023 maupun Pemilu 2024 di Kabupaten Cirebon berjalan aman, lancar, dan kondusif.
“Pada prinsipnya, Polresta Cirebon, didukung TNI, pemerintah daerah, dan seluruh komponen masyarakat, siap mengamankan, sekaligus menjaga kondusif kamtibmas di Kabupaten Cirebon selama Pilwu serentak 2023 maupun Pemilu 2024,” kata Arif.
Arif mengatakan, untuk pengamanan Pilwu serentak 2023 dan Pemilu 2024 di Kabupaten Cirebon, jajaran Polresta Cirebon menyiagakan 1.278 personel. Adapun dengan personel gabungan dari TNI, Satpol PP, dan Linmas mencapai 3.600 orang.
Pada 22 Oktober 2023, Arif mengatakan, selain agenda pemungutan suara pilwu di seratus desa, Polresta Cirebon juga menyiapkan pengamanan kegiatan momen peringatan Hari Santri Nasional.
“Saat pengamanan hari pemungutan suara Pilwu Serentak 2023, personel akan dibagi beberapa sektor, dan menerapkan sistem rayonisasi, sehingga kami memastikan pengamanan pilwu serentak dan kegiatan masyarakat yang berkaitan peringatan Hari Santri Nasional dapat terkover secara maksimal,” kata Arif.