REJABAR.CO.ID, INDRAMAYU — Jembatan gantung Baleraja sepanjang 120 meter sudah bisa digunakan oleh warga. Jembatan tersebut menghubungkan Desa Baleraja, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, dengan Desa Sidajaya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Sebelum ada jembatan gantung itu, warga mesti menggunakan rakit untuk langsung menyeberangi aliran Sungai Cipunagara dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Sedangkan jika memutar melalui jalur darat, warga harus menempuh puluhan kilometer.
Jembatan gantung itu diresmikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama anggota Komisi V DPR RI Dedi Wahidi dan Bupati Indramayu Nina Agustina di Desa Baleraja, Kecamatan Gantar, Senin (27/11/2023).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jembatan gantung tersebut sudah bisa dimanfaatkan masyarakat. Ia berharap masyarakat dapat ikut menjaga kondisinya.
“Jangan sampai ada yang merusak. Masyarakat harus ikut membantu untuk memelihara jembatan ini karena Bupati dan Kepala Dinas terkait tidak bisa setiap hari mengunjungi jembatan ini. Yang setiap hari adalah masyarakat yang menggunakannya,” ujar Basuki.
Anggota Komisi V DPR RI Dedi Wahidi juga berpesan agar jembatan gantung itu bisa dirawat dengan baik. “Setelah diresmikan oleh Menteri, resmi diserahkan kepada pemerintah daerah untuk merawatnya dan mohon digunakan sebaik-baiknya bagi kepentingan masyarakat Kabupaten Indramayu, khususnya Desa Baleraja, dan masyarakat Kabupaten Subang,” kata Dedi.
Bupati Indramayu, Nina Agustina, menyampaikan terima kasih kepada Anggota Komisi V DPR RI Dedi Wahidi yang mendorong pembangunan jembatan gantung itu dan kepada Menteri PUPR yang merealisasikan infrastruktur untuk memudahkan mobilitas warga tersebut. Ia berharap dampak positif dari keberadaan jembatan gantung itu.
“Sebagai bagian dari sistem transportasi, baik jembatan ataupun jalan tidak hanya mempunyai peranan penting dalam mendukung bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya, serta lingkungan, tetapi juga merupakan unsur penting dalam pengembangan kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Nina.