REJABAR.CO.ID, TASIKMALAYA -- Calon presiden (capres) Prabowo Subianto berkunjung ke Pesantren Miftahul Huda, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, pada Sabtu (2/12/2023). Kunjungan itu menarik perhatian lantaran Pesantren Miftahul Huda merupakan salah satu basis Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang notabene partai pengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Berdasarkan pantauan Republika, kedatangan capres nomor urut dua itu disambut oleh ribuan santri dan Pimpinan Pesantren Miftahul Huda KH Asep Maoshul. Selain itu, mantan wakil gubernur (wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum juga ikut meyambut kedatangan Prabowo.
Seperti diketahui, KH Asep Maoshul dan Uu Ruzhanul Ulum sama-sama merupakan kader PPP. Kiai Asep saat ini masih menjabat sebagai anggota DPR dari Fraksi PPP. Sementara itu, Uu menjadi wagub Jabar menggunakan kendaraan politik partai berlabang kabah itu.
Kiai Asep mengatakan, kedatangan Prabowo ke Pesantren Miftahul Huda adalah untuk memberi makan sekitar 7.000 santri. Selain itu, Menteri Pertahanan itu juga minta didoakan agar dipermudah dalam segara urusannya.
"Jadi beliau ke sini mau beri makan 7.000 santri. Kami juga barusan memberikan doa," kata Kiai Asep.
Sementara itu, Uu mengatakan, pihaknya sebagai tuan rumah tak bisa menolak kedatangan seorang tamu. Dalam hal ini, Prabowo merupakan tamu yang dimaksud.
"Kami harus menghormati tamu yang datang, tapi politik memiliki konsekuensi tertentu. Kalau masyarakat menafsirkan lain, itu sah saja," kata dia.
Mantan wagub Jabar itu mengaku, sudah berkomunikasi dengan pimpinan PPP terkait kunjungan Prabowo ke Pesantren Miftahul Huda. Bahkan, dia mengeklaim langsung berkomunikasi dengan Sekretaris Jenderal PPP terkait hal itu.
"Teman-teman juga bisa menafsirkan yang namanya politik seperti ini adanya, abu-abu. Tidak bisa ditafsirkan dari satu kacamata," kata dia.
Namun, dia meyakini, pesantrennya itu akan menerima kedatangan tamu, siapapun orangnya. Namun, kebijakan itu tetap ada di tangan Pimpinan Pesantren Miftahul Huda, KH Asep Maoshul.
"Siapapun yang datang, kayaknya pasti akan diterima," kata dia.
Kendati demikian, Uu mengatakan, pihaknya tidak adan mengkhianati PPP sebagai tempatnya bernaung. Namun, ia siap untuk berbeda pilihan dengan para tamu yang datang ke Pesantren Miftahul Huda.
"Saya siap beda. Kalau sebagai kader tidak berbeda, sulit membuat kebersamaan. Makanya, harus siap beda untuk bersama. Maksudnya, Pak Prabowo seperti itu, saya seperti ini. Saya kan jelas kader partai PPP," kata dia.
Dalam kunjungan ke Pesantren Miftahul Huda, Prabowo sendiri tak banyak bicara. Ia hanya berkomunikasi dengan keluarga besar pesantren dan menyapa serta berfoto bersama ribuan santri yang menunggunya.
Saat ditanya awak media, Prabowo mengatakan kedatangannya ke Pesantren Miftahul Huda untuk meminta doa. "Minta doa. Kita mohon (agar) maksudnya dikabulkan," kata Prabowo.
Prabowo juga menilai Pesantren Miftahul Huda sangat luar biasa karena telah mencetak santri dan santriwati terdepan dalam menjunjung tinggi pendidikan. “Luar biasa kita lihat bagaimana ustaz, ustazah, melaksanakan misi pendidikan untuk menggembleng anak muda kita dengan baik. Kita bersyukur ada kiai-kiai yang selalu peduli pendidikan,” kata dia.
Berdasarkan catatan Republika, Prabowo bukan satu-satunya capres yang pernah berkunjung ke Pesantren Miftahul Huda. Beberapa waktu lalu, Ganjar Pranowo juga sempat berkunjung ke pesantren di Kecamatan Manonjaya itu, tepatnya pada Senin (9/10/2023), ketika belum resmi menjadi capres.
"Saya berbicara dengan Kiai Asep (Maoshul), kang Uu (Ruzhanul Ulum, sahabat saya lama. Saya memang sudah janji lama mau bersilaturahmi. Alhamdulillah hari ini bisa bareng," kata Ganjar ketika itu.
Ia mengungkapkan, pembicaraanya dengan para pimpinan Pesantren Miftahul Huda itu tak lain adalah urusan politik. Pasalnya, keluarga besar Pesantren Miftahul Huda banyak yang berkiprah di dunia politik.
"Kami berbincang banyak hal karena keluarga ini politisi semua dari PPP. Dari DPR RI, beliau (Uu Ruzhanul Ulum) adi Wagub, jadi kita bicaranya ya ketemu sesama politisi. Bicaranya apa? Politik," kata Ganjar.