Rabu 09 Oct 2024 16:26 WIB

Pemprov Jabar Ekspor Kopi Asal Bandung dan Garut Selatan Senilai Rp3,5 Miliar di WJX 2024

Jumlah kopi yang diekspor itu, hampir menyentuh 20 ton

Red: Arie Lukihardianti
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Noneng Komara Nengsih
Foto: Dok Republika
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Noneng Komara Nengsih

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG-- Pemerintah Provinsi Jabar, menggelar pameran pangan internasional bertajuk West Java Expo (WJX) 2024. Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Noneng Komara Nengsih, dalam event tersebut Jabar akan mengekspor kopi senilai Rp 3,5 miliar. Kopi yang diekspor itu berasal dari Bandung Selatan dan Garut Selatan.

"Grapang dan Wanoja, dua-duanya Arabica," ujar Noneng, dalam sesuai acara Bewara Jawa Barat (BEJA) Volume 11, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (8/10/2024).

Baca Juga

Jumlah kopi yang diekspor itu, kata dia, hampir menyentuh 20 ton, masing-masing Wanoja sebanyak 19,2 ton dan Grapang 360 kilogram. "Jadi totalnya Rp3,5 miliar keseluruhan," katanya.

Kopi tersebut, kata Noneng, akan diekspor ke dua negara yang telah menyatakan minatnya untuk menampung kopi asli Jabar. Yakni, ke Belanda dan Arab Saudi. "Pelepasannya tanggal 11 (Oktober 2024) sebelum pembukaan WJX," katanya.

Selain itu, kata dia, gelaran WJX 2024 juga menjadi momentum untuk mengenalkan wastra atau kain tradisional sarat makna budaya, khas Jawa Barat.

Analis Kebijakan Ahli Utama Setda Pemprov Jabar, Dewi Sartika mengatakan, semua produk unggulan IKM yang telah terkurasi dan siap ekspor, akan dipamerkan dalam Pesona Wastra, yang masuk dalam rangkaian WJX 2024.

"Pesona Wastra tujuannya mempromosikan wastra Jawa Barat melalui karya yang sesuai tren fesyen dan jadi bagian gaya hidup," kata Dewi Sartika.

Momen Pesona Wastra di WJX 2024 ini juga, kata dia, membuka peluang bagi desainer pemula untuk masuk ke industri fesyen. "Menghubungkan desainer pemula dengan industri agar mandiri. Kita siapkan platform untuk inovasi dan adaptasi untuk wastra agar tren sesuai fesyen," katanya.

Tidak hanya itu, kata dia, pihaknya juga melakukan lomba desain dan fesyen show bagi desainer pemula, juga fesyen show bagi profesional bertema Cinta untuk Jawa Barat. "Juga ada pameran, 24 tenant. Delapan tenant produk profesional, 10 tenant karya peserta lomba dan enam dari peserta lomba serat alami," katanya.

Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap wastra Jabar semakin dikenal masyarakat dan menjadikannya sebagai tren keseharian oleh masyarakat. "Ujungnya meningkatkan karya mereka dan ekonomi kreatif pengusaha lokal. Kita ingin mengglobalkan wastra Jawa Barat," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement