REJABAR.CO.ID, BANDUNG-- Aplikasi Sadayana yang dibuat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Diskominfo Kota Bandung menuai kritik dari bebagai pihak. Aplikasi yang disebut sebagai solusi terintegrasi untuk pelayanan publik ini dinilai tidak efektif dan minim manfaat bagi msyarakat Kota Bandung.
Di Playstore Aplikasi yang pertama kali diperkenalkan tahun 2022 tersebut hanya memiliki rating nilai 3.5. Padahal ada dana pengembangan yang cukup untuk tahun 2024 jika dilihat di Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (SIRUP LKPP) tahun 2024 dengan kode RUP47771810.
Ahli IT dan pengamat teknologi, Dian Ferdiansyah menilai bahwa aplikasi Sadayana milik Pemkot Bandung kurang efektif. Ia menilai aplikasi yang seharusnya bisa memudahkan urusan warga Kota Bandung malah cenderung hanya sebagai aplikasi gimmick saja.
"Pemkot Bandung seharusnya belajar dari Pemkab Bandung yang memiliki aplikasi Kabupaten Bandung Digital Service dengan rating 4.8 di playstore dan penuh manfaat bagi masyarakat," ujar Dian kepada Republika Ahad, (22/12/24).
Sementara itu Rizal Rahman, salah satu Warga Kota Bandung yang mendownload aplikasi Sadayana mengungkapkan keluhan bahwa aplikasi kurang responsif dan ketika di klik ada beberapa yang tidak berfungsi.
"Saya sudah menggunakan aplikasinya, namun dibawah ekspektasi, saya harap Wali Kota Bandung terpilih Muhammad Farhan yang akan dilantik tanggal 10 Februari bisa membenahi aplikasi ini," katanya
Menurutnya pemerintah kota seharusnya bisa memudahkan urusan di era yang serba digital seperti saat ini. "Sesuai semangat presiden Prabowo dan gubernur terpilih KDM yang selalu mengungkapkan bahwa teknologi itu mesti memudahkan," katanya