REJABAR.CO.ID, BANDUNG BARAT-- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membangun sebuah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di kawasan hutan Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat (Jabar). TPST itu dibangun dari hasil kolaborasi 21 perusahaan BUMN.
Tempat pengolahan sampah terpadu Reduce, Reuce dan Recycle (3R) diresmikan pada Kamis (9/1/2025) yang dihadiri 21 BUMN. Pembangunan TPST itu menggunakan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dihimpun 21 perusahaan milik negara itu.
"Ini inisiasi dari Kementerian BUMN. Saya berkoordinasi dengan temen-temen di BUMN, ada 21 BUMN yang akhirnya berkolaborasi terkumpul dana TJSL sekitar Rp 1,8 miliar dan akhirnya dibangun TPST," ujar Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan BUMN Faturohman.
Faturohman mengatakan, ide pembuatan TPST-3R di kawasan Hutan Cikole itu berawal ketika pihaknya melihat banyak sampah di sejumlah area wisata itu. Berangkat dari kondisi tersebut, pihaknya akhirnya tercetus untuk membangun lokasi pengolahan sampah terpadu yang tentunya ramah lingkungan.
"Saya berkunjung ke tempat wisata di Cikole ini, melihat ada beberapa area yang sampahnya berserakan. Saya kira ini tempat wisata, kebersihan itu menjadi satu succes factor bagaimana bisa menarik wisatawan," katanya.
Selain mendukung terciptanya kebersihan hutan, kata Faturohman, keberadaan TPST-3R ini juga bisa mendorong sirkular ekonomi di Bandung Barat melalui pemanfaatan sampah menjadi kondisi zero waste. Menurutnya, program ini sejalan dengan keinginan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Semua jenis sampah bisa diolah di sini menjadi beberapa barang yang bisa dimanfaatkan. Itu yang disebut sirkular ekonomi, jadi saya pikir ini bagian dari komitmen BUMN untuk berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan sejalan dengan program Bapak Presiden Prabowo-Gibran yang bisa memberikan manfaat kepada masyarakat," kata Faturohman.
Pihaknya berharap kolaborasi seperti ini bisa dilanjutkan. Sehingga akan memberikan manfaat kepada masyarakat yang lebih luas, baik dari sisi pemanfaatan sampah maupun berkontribusi terhadap perekonomian.
"Ini menjadi satu-satunya tempat pengolahan sampah plastik terpadu di hutan. Jadi saya kira ini perlu diapresiasi. Mudah-mudahan ke depan kolaborasi BUMN melalui program TJSL bisa ditingkatkan dan digulirkan ke tempat lainnya," katanya.