REJABAR.CO.ID, CIMAHI -- Seorang pejalan kaki berjenis kelamin laki-laki meninggal dunia karena tertemper kereta api di petak KM 148-149 Cimindi, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Rabu (12/2/2025).
Arni Lestari, warga setempat sekaligus saksi mata dikagetkan dengan peristiwa tersebut. Korban diketahui tertemper kereta api feeder menuju Stasiun Kereta Cepat Whoosh. "Iya kejadiannya tadi jam 10-an. Korbannya laki-laki, sudah lansia ya mungkin 70 tahunan soalnya pakai tongkat. Tertabraknya oleh KA Feeder," kata Arni Lestari.
Arni mengatakan saat kejadian ia sedang berada di garasi rumahnya, yang kebetulan tepat berada di tepi perlintasan kereta api. Korban diketahui tengah duduk di tepi rel seperti sedang berjemur. "Awalnya korban itu lagi duduk, saya kira lagi berjemur. Terus dia jalan kaki seperti mau menyeberang, cuma menurut saya jaraknya terlalu dekat sama perlintasan," kata Arni.
Pria yang berjalan menggunakan tongkat itu seketika tertemper kereta api Feeder yang melintas dengan kecepatan tinggi. "Terlempar cukup jauh, ya ada beberapa puluh meter dari lokasi dia tertabrak. Kaget juga sebetulnya karena saya kira dia mau menyeberang," ucap Arni.
Humas Edan Sepur Wilayah 2 Bandung, Abdullah Putra Ganda mengatakan berdasarkan keterangan warga yang diterimanya, korban langsung tewas seketika. Korban bahkan sempat terlempar sejauh beberapa meter akibat tertemper kereta tersebut. Abdullah mengatakan masyarakat mesti berhati-hati lantaran frekuensi kereta api yang melintas saat ini semakin meningkat ditampah kecepatan kereta yang juga bertambah.
"Di Gapeka 2025 sekarang frekuensi kereta semakin banyak dan kecepatan kereta semakin bertambah. Jadi baik pengguna jalan ataupun masyarakat di sepadan jalur kereta api baiknya untuk lebih aware lagi," kata Abdullah.