Dalam mengembangkan usahanya, Nurhayati mengaku, mendapat dukungan dari BRI. Tak hanya mendapatkan modal, berbagai pelatihan pun diadakan oleh BRI dan Rumah BUMN sejak ia bergabung menjadi UMKM binaan pada 2022. “Dulu ikut pelatihan BRI Inkubator, manfaatnya banyak. Tadinya saya tidak tahu tentang pemasaran digital, sekarang jadi lebih paham. Tapi, untuk mempraktikkannya kadang susah,” katanya.
Ke depan, Nurhayati berharap pemerintah dan lembaga terkait dapat membantu dalam pemasaran produknya. “Kalau modal, Alhamdulillah sudah cukup dengan bantuan KUR. Tapi kalau penjualan, masih butuh bantuan,” katanya. Ia juga berencana mengembangkan produknya lebih jauh, seiring dengan anaknya yang saat ini sedang kuliah di bidang fashion dan diharapkan dapat melanjutkan usahanya di masa depan.
Meskipun saat ini produknya belum merambah pasar internasional, Nurhayati sudah memiliki pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan semangat dan inovasi, ia optimistis bisnisnya dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi banyak orang.
Di tempat terpisah, Koordinator Rumah BUMN Bandung, Supriatna mengatakan, setiap UMKM yang bergabung ke Rumah BUMN Bandung, akan mendapatkan banyak keuntungan. Salah satunya, semua UMKM akan mendapatkan pelatian sesuai kebutuhan usahanya.
Semua UMKM ini sudah pasti diberikan pelatihan. Bahkan, mereka bisa request narasumbernya ingin yang mana. Nanti, akan kita lihat juga topiknya relevan sama tema sekarang atau tidak," katanya.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta memperluas akses keuangan bagi masyarakat. Hal itu, terlihat pada laporan 2024, BRI mencatatkan berbagai pencapaian signifikan.
Dikutip dari keterbukaan informasi dalam laporan tahunan BRI 2024, tercatat total kredit yang diberikan BRI pada 2024 mencapai Rp1.354,64 triliun, dengan 81,97 persen atau Rp1.110,37 triliun di antaranya disalurkan ke sektor UMKM. Komitmen terhadap UMKM ini diwujudkan melalui sinergi dalam Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).