Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof Atip Latipulhayat, dalam sambutannya menyampaikan reformasi sistem pendidikan nasional yang tengah disiapkan. Ia menyebut Paguyuban Pasundan sebagai mitra strategis dalam penyelenggaraan pendidikan.
“Alhamdulillah, saya ditunjuk sebagai ketua perubahan sistem pendidikan nasional. Dalam reformasi ini, lembaga swasta seperti Paguyuban Pasundan akan berperan penting untuk menjangkau lebih banyak siswa,” katanya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Brian Yulianto yang hadir secara daring, menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi Paguyuban Pasundan dalam bidang pendidikan dan pelestarian budaya.
“Paguyuban Pasundan punya peran penting dalam menjaga warisan budaya Sunda sekaligus mendorong inovasi di bidang pendidikan tinggi dan teknologi. Kami berharap ada kerja sama yang konkret dan berdampak luas untuk pembangunan nasional,” ujarnya.
Jaksa Agung ST Burhanuddin juga turut memberikan pesan khusus dalam acara tersebut. Ia menekankan pentingnya keberanian dan peran aktif masyarakat Sunda dalam pemerintahan serta pelestarian lingkungan.
“Jangan sampai orang Sunda dikenal penakut. Dalam kabinet sekarang banyak orang Sunda yang dipercaya. Mari manfaatkan ini untuk membawa perubahan positif,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap alih fungsi lahan pertanian dan menegaskan bahwa Kejaksaan siap mendukung pembenahan tambang dan lingkungan di Jawa Barat.
“Kejati Jawa Barat akan mendampingi bupati dan wali kota. Tapi jika masih ada yang korupsi, saya minta tenggelamkan,” katanya.