Selasa 10 Jun 2025 13:27 WIB

SPMB Rawan Titipan Kursi Anak Pejabat, Dedi Mulyadi Siap Beri Sanksi Tegas Kepala Sekolah

Seluruh kepala sekolah sudah diinstruksikan untuk menolak siswa titipan

Red: Arie Lukihardianti
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi (Ilustrasi)
Foto: Arie Lukihardianti
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi (Ilustrasi)

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Jawa Barat (Jabar) rawan terjadi kecurangan oleh oknum yang mengatas namakan pejabat, agar anaknya masuk ke sekolah tertentu. Menurut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, semua kecurangan dalam SPMB tahun ini akan diberikan saksi tegas.

Dedi tidak menampik dalam sistem penerimaan siswa baru kerap kali ada saja oknum yang mengatasnamakan pejabat tertentu agar diberikan kursi khusus di sekolah tujuan. Namun, tahun ini praktik tersebut harus sudah dihilangkan.

Baca Juga

"Pada sistem penerimaan siswa baru. Biasanya dengan sistem yang sekarang ini, suka banyak titipan, titipan gubernur, titipan asisten, titipan kepala dinas, titipan dewan, pokoknya tidak ada titipan-titipan!," ujar Dedi, Senin (9/6/2025).

Dedi mengatakan, seluruh kepala sekolah sudah diinstruksikan untuk menolak siswa titipan, jika melanggar hal ini maka yang bersangkutan akan ditindak tegas. Oleh karena itu, Dedi berharap agar kepala sekolah bisa lebih berhati-hati dan tidak coba-coba berbuat curang. "Kepala sekolah yang takut karena titipan memasukkan orang yang tidak berhak, maka saya akan berikan sanksi!" katanya.

Adanya titipan, kata Dedi, sebenarnya pertanda bagus karena berarti orang tua ingin anaknya sekolah namun daya tampung sekolah negeri selama ini terbatas. Hal ini merupakan tugas dan salah negara karena belum bisa menyediakan daya tampung sekolah yang cukup buat warganya.

Senada dengan gubernur, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Purwanto menegaskan, praktik kecurangan dalam SPMB ini nantinya akan mudah terlihat melalui sistem yang sudah disiapkan.

"Nanti akan kelihatan jadi kita bisa lihat ada yang tidak berbuat baik tidak sesuai fakta akan kelihatan, seperti dari dari jalur afirmasi atau lewat domisili nanti akan kelihatan di sistem," katanya.

Purwanto menegaskan, Disdik Jabar telah melakukan penandatanganan Komitmen Bersama dan Pakta Integritas menjelang pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA, SMK, dan SLB di Jabar tahun 2025. Hal itu, sebagai langkah komitmen bersama dan memastikan pelaksanaan SPMB jenjang SMA, SMK dan SLB berjalan lancar, objektif, transparan, akuntabel, dan bebas dari berbagai pungutan atau Pungli.

"SPMB sudah punya aturan baku, tapi masalahnya sering muncul bukan karena sistem, melainkan karena integritas yang lemah, baik dari penyelenggara maupun masyarakat," katanya.

Purwanto mengingatkan bahwa selama masih ada kepentingan pribadi dan praktik manipulasi dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik, keadilan tidak akan tercapai. "Kalau masyarakat masih mementingkan kepentingan sendiri dan memaksakan kehendak, bagaimana kami bisa melayani secara adil?" katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement