REJABAR.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Warga Kampung Citalem, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat antre untuk mengasuh bayi perempuan yang ditemukan di depan pintu rumah pada Selasa (8/7/2025).
Kepala Desa Citalem Maulidin Sopian mengatakan hingga Rabu (9/7/2025) pukul 15.00 WIB, sudah ada sekitar 50 orang yang berebut untuk mengadopsi bayi perempuan yang diduga sengaja dibuang oleh orangtuanya tersebut.
"Banyak, mungkin ada sekitar 50 orang, baik yang datang langsung maupun yang menghubungi saya berniat ingin merawat bayi ini," ujar Mauludin Sopian saat dikonfirmasi, Rabu (9/7/2025).
Untuk sementara, bayi tersebut masih berada di rumah Maulidin. Pihaknya masih fokus untuk penanganan kondisi kesehatan bayi akibat kurangnya asupan susu. "Setelah diperiksa oleh bidan desa, bayi ini akan dibawa dulu untuk ditangani oleh dokter spesialis anak. Karena yang terpenting anaknya sehat dulu, karena saat ini bayinya mengalami ke kuning-kuningan," kata Mauludin.
Menurutnya, jika kondisi bayi sudah membaik baru lah bayi nantinya akan diserahkan kepada keluarga yang diseleksi oleh Dinas Sosial (Dinsos) Bandung Barat. Mauludin menjelaskan, proses adopsi anak tidak bisa sembarangan asal diserahkan. Ada regulasi yang mengatur pengangkatan anak yang berkonsekuensi pada masa depan anak.
"Calon orang tua akan dilihat dari kemampuan ekonomi, kondisi keluarga, dan juga mental calon orangtua. Nanti secara teknis lewat Dinsos," kata dia.
Penemuan bayi mungil itu bermula pemilik rumah mendengar suara ketukan pintu rumah warga yang disambut dengan suara tangisan bayi dari luar rumah.
Pemilik rumah tak berani langsung keluar rumah karena takut dan panik sehingga menghubungi tetangganya lewat sambungan telepon untuk melihat kondisi di depan pintu rumahnya. Tak lama, warga kemudian datang dan menemukan seorang bayi tergeletak di depan pintu belakang rumah dengan kondisi kedinginan. "Saat pintu diketuk, lampu langsung dimatikan. Tidak lama kemudian terdengar tangisan bayi di depan rumah," kata Mauludin.