Senin 28 Jul 2025 20:08 WIB

Ini Penjelasan Dishub Soal Tahapan Rencana Penghapusan Trayek Angkot di Bandung

Pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) akan dilakukan pada 2026

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Rasdian Setiadi mengungkapkan sejumlah strategi terkait rencana penghapusan trayek angkot, Senin (28/7/2025).
Foto: M Fauzi Ridwan
Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Rasdian Setiadi mengungkapkan sejumlah strategi terkait rencana penghapusan trayek angkot, Senin (28/7/2025).

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung tengah menyusun tahapan pelaksanaan operasional angkutan kota (Angkot) pintar di Kota Bandung. Hal ini dilakukan, terkait menyangkut rencana penghapusan trayek angkot. Mereka mengaku tahap yang pertama dilakukan adalah melakukan kajian mendalam.

"Terkait angkot pintar kita ada tahapan-tahapannya. Karena segala sesuatu itu perlu ada kajian. Nah kita tahun 2025 ini, ya kan beliau (wali kota) itu 2025 sampai 2029. Apa yang harus kita lakukan dari 2025 sampai 2029 itu sudah ada tahapannya," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Rasdian Setiadi, Senin (28/7/2025).

Baca Juga

Di tengah kajian dan rencana penggunaan angkot pintar, kata Setiadi, pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) bakal berjalan di tahun 2026 untuk pembenahan infrastruktur. Akibat pembangunan itu, ia menyebut trayek angkot yang terkena jalur BRT bakal hilang.

"Bagaimana trayek-trayek itu, ada yang nanti kena jalur BRT, yang overlay. Overlay itu mungkin nanti jalurnya, trayeknya itu akan nggak ada dengan kehadiran BRT," kata dia.

Dengan hilangnya trayek yang ada, kata dia, pihaknya bakal melakukan rerouting atau pengalihan trayek ke trayek baru. Namun, trayek yang tidak terkena jalur BRT masih tetap ada.

Sementara itu, bagi sopir angkot yang terdampak, ia menyebut tengah dibahas agar sopir tersebut dilibatkan dalam operasional BRT seperti menjadi sopir. "Sehingga tidak dikesampingkan itu keberadaan supir nanti yang hilang angkotnya, trayeknya itu. Jadi tetap diakomodasi seperti itu," katanya.

Menurut Rasdian, pihaknya pun tengah melakukan kajian terkait angkot pintar apakah akan menggunakan mobil listrik atau tidak. Selain itu, angkot pintar harus ramah lingkungan. "Sopir-sopir ini ya tidak akan dikesampingkan. Tetap akan meningkatkan kegiatan sopirnya melalui mekanisme," kata dia.

Ke depan, kata dia, pihaknya akan mendorong penggunaan cashlees payment atau pembayaran digital untuk penggunana transportasi publik atau massal.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement