REJABAR.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, tidak menunjuk capres 2024 semata didasarkan sisi elektabilitas tokoh. Namun, lebih kepada berideologi dan bervisi dari sosok-sosok tersebut.
Apalagi, dia mengingatkan, PDIP memiliki cukup banyak opsi. Sebab, politik hari ini masih sangat dinamis dan untuk PDIP pengambilan keputusan terhadap capres akan dilakukan Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri, pada momentum yang tepat.
"Dan, itu tidak didasarkan semata-mata pada aspek elektoral karena variabel kepemimpinan itu sangat banyak," kata Hasto di JIExpo Kemayoran, Rabu (19/4).
Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu menuturkan, PDIP dalam menunjuk capres tidak pula didasarkan pada citra yang dibangun tokoh. Dia merasa, PDIP sudah banyak belajar ketika pemimpin hanya berbasis elektoral, apalagi pencitraan.
Selain itu, dia menekankan, yang dibutuhkan itu bukan sosok yang dilihat dari tampang keren, tampak, memiliki visi atau bergelar banyak. PDIP, lanjut Hasto, memandang isi pikiran tokoh sebagai capres soal arah bangsa untuk masa depan.
Menurut Hasto, capres yang dicari dan disiapkan Megawati Soekarnoputri memang sosok yang kokoh secara ideologi. Kemudian, sosok pemimpin yang visioner, pemimpin yang mumpuni, pemimpin yang mempunyai kemampuan profesional. "Tapi, sekaligus memahami kehendak rakyat," ujar Hasto.
Meski begitu, Hasto belum bisa memerinci soal waktu PDIP akan mengumumkan capres 2024. Ia hanya memberikan sinyal partai berwarna merah itu bakal menggelar acara besar beberapa bulan mendatang. Seperti, 1 Juni yang jadi kelahiran Pancasila.
"Misalnya, Juni itu dari 1 Juni lahirnya Pancasila, 6 Juni lahirnya Bung Karno, 21 Juni wafatnya Bung Karno dan 24 Juni kami mengadakan puncak konsolidasi dan puncak peringatan Bulan Bung Karno di Gelora Bung Karno Senayan," kata Hasto.