REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membenarkan hilangnya Alquran di Masjid Raya Al Jabbar. Namun, jumlahnya bukan 7.000-an, tapi di atas 1.000 Alquran.
Ridwan Kamil berharap, mereka yang mengambil Alquran adalah yang benar-benar mencintai Alquran.
"Ini fakta kehilangan. Angkanya saya koreksi tidak segitu ya, tapi di atas 1.000. Mungkin mereka mencintai Alquran gitu ya. Mungkin mereka itu yang ingin baca Alquran dengan nyaman dan bagus di rumah. Mungkin di rumah lebih nyaman, tapi itu kan propertinya Al Jabbar. Kalau mau belinya online itu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Senin (19/6) malam.
Intinya, kata dia, selama Alquran itu dipakai masih tenang. "Rada regreug gitu ya, tapi jangan ada hal-hal di luar itu. Tetap bagi kami itu inventaris yang sudah diantisipasi dengan sablon bawa ini tidak boleh dibawa pulang. Properti ini milik Al Jabbar. Selebihnya masalah ini tergantung keimanan," katanya.
Emil mengatakan, saat ini Al Jabbar sudah lebih keren. Masjid ini sempat ditutup dulu untuk diperbaik.
Lalu manajemennya ditata termasuk dibangunkan lahan atau pasar PKL. Emil berharap, dengan digencarkan pemberitaan, Alquran di Al Jabbar ini tidak akan hilang lagi.
"Dulu ada kekurangan ini itu. Lalu butuh waktu untuk memperbaikinya. Sekarang Al Jabbar sudah lebih keren kan ya. Ada kasus hilangnya Alquran diberitakan jadi bisa tersosialisasikan kepada masyarakat," ujarnya.
"Bisa jadi yang mengambil Alquran karena memang mungkin Alquran nya tergeletak begitu. Saya minta media juga untuk mengedukasi bahwa Alquran itu Properti Masjid Al Jabbar," katanya.