Rabu 02 Aug 2023 00:40 WIB

Suara Bulat untuk Memberhentikan Ketua Umum MUI Kota Tasikmalaya

Keadaan di Kota Tasikmalaya betul-betul gaduh akibat pernyataan kiai Ate.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Agus Yulianto
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya menggelar musyawarah di Sekretariat MUI Kota Tasikmalaya, Selasa (1/8/2023), untuk menyikapi kehadiran dan pernyataan KH Ate Mushodiq dalam acara Al-Zaytun.
Foto:

Tiga poin sikap PCNU

Kiai Asep, yang juga merupakan Wakil Syuriyah PCNU Kota Tasikmalaya, menyatakan organisasinya menilai kiai Ate melakukan pelanggaran. Pasalnya, dalam kegiatan itu kiai Ate mengatasnamakan juga sebagai Ketua PCNU Kota Tasikmalaya. 

"Ada tiga poin sikap PCNU, intinya PWNU Jabar dan PBNU diminta segera memberhentikan KH Ate seusai AD/ART dan aturan yang berlaku di PBNU," kata dia.

Sikap PCNU itu disebut telah mendapatkan balasan dari PBNU. Dalam hal ini, PBNU telah meminta PCNU untuk melakukan proses tabayun terlebih dahulu kepada kiai Ate. 

"Besok kebetulan, pengurus wilayah akan ke Kota Tasikmalaya untuk tabayun ke pengurus. Barangkali besok kiai Ate akan bertemu. Namun itu sulit untuk mengubah keputusan bersama, barangkali hanya memaafkan secara pribadi," kata dia.

Sementara itu, Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) Kota Tasikmalaya KH Nono Nurul Hidayah mengatakan, pemberhentian kiai Ate sebagai Ketua Umum MUI Kota Tasikmalaya harus dilakukan. Pasalnya, kiai Ate menjabat sebagai ketua umum dengan mewakili PCNU Kota Tasikmalaya. 

Sementara PCNU Kota Tasikmalaya telah memberikan rekomendasi untuk memberhentikan kiai Ate dari jabatan di organisasi itu. "PCNU sudah sepakat untuk memberikan sanksi, sampai memberhentikan. Apalagi MUI harus lebih berani. Karena mewakili semua organisasi. Harus ada pernyataan pemberhetian," ujar ulama yang juga merupakan Ketua II MUI Kota Tasikmalaya itu.

Ketua FPP Priangan Timur KH Yusuf Roni mengaku menyayangkan sikap kiai Ate yang seolah memuji pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang. Pasalnya, mayoritas ulama di Tasikmalaya sepakat menilai Panji Gumilang menyebarkan ajaran sesat.

"Kaitan dengan ini, satu-satunya MUI yang nyeleneh hanya di Kota Tasikmalaya, yang notabene kota santri. Kami merasa prihatin. Ketika orang banyak menentan, justru ada yang mendukung," kata dia.

Ia pun memberi saran agar kiai Ate diturunkan dari jabatannya sebagai Ketua PCNU Kota Tasikmalaya sekaligus Ketua Umum MUI Kota Tasikmalaya. Apalagi, kondisi kiai Ate sudah sepuh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement