REJABAR.CO.ID, BANDUNG — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengimbau warga mewaspadai potensi kondisi cuaca ekstrem saat masa pancaroba. Seperti kemungkinan terjadinya angin kencang atau puting beliung.
“Biasanya transisi dari (musim) kemarau ke hujan ada cuaca ekstrem,” kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jabar Dani Ramdan, Rabu (8/11/2023).
Dani mengatakan, salah satu bentuk cuaca ekstrem itu angin kencang atau puting beliung. Menurut dia, dari semua potensi bencana, angin kencang atau puting beliung ini terbilang paling sulit upaya mitigasinya.
“Angin kencang ini hampir tidak ada mitigasinya. Kecuali kita memperbanyak penanaman pohon besar, itu bisa mengurangi sirkulasi angin,” kata Dani.
Menurut Dani, dibutuhkan upaya bersama dalam meminimalkan risiko bencana angin kencang atau puting beliung. Misalnya, kata dia, melakukan pemeriksaan pohon di lokasi rawan bencana, serta melakukan pemangkasan sebagai upaya mengantisipasi pohon tumbang akibat angin kencang.
Selain itu, Dani mengimbau masyarakat dan dinas terkait untuk meninjau material yang dinilai dapat membahayakan apabila terjadi angin kencang. Dinas terkait, misalnya, bisa memeriksa media reklame, seperti billboard, yang rawan terdampak angin kencang.
Kepada masyarakat, Dani mengimbau untuk memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal agar lebih tahan terhadap angin kencang. “Kita imbau kepada masyarakat untuk memperkuat bangunan,” ujar Dani.
Di sisi lain, Dani juga mengingatkan soal respons cepat dalam menanggulangi dampak bencana angin kencang. “Yang harus kita siapkan reaksi cepat. (Misalnya) Pohon tumbang menghalangi jalan, minimal atau kalau sudah menimpa korban, ada upaya penyelamatan,” kata dia.