Jumat 19 Jul 2024 19:12 WIB

Suhu Udara Majalengka Lebih Dingin, Ini Kata BMKG

Minimnya jumlah awan itu mengakibatkan suhu udara menjadi lebih cepat dingin

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Petugas mengukur jumlah penguapan menggunakan panci penguapan di halaman Kantor BMKG Bandung
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas mengukur jumlah penguapan menggunakan panci penguapan di halaman Kantor BMKG Bandung

REJABAR.CO.ID,  MAJALENGKA ----Suhu udara di Kabupaten Majalengka dalam beberapa hari terakhir terasa lebih dingin dibanding biasanya. Kondisi itu juga kadang disertai peningkatan kecepatan angin.

Prakirawan Cuaca BMKG Stamet Kertajati, Dyan Anggraeni, mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan rata-rata setiap Juli suhu udara di wilayah Kabupaten Majalengka memang cenderung menurun. ‘’Dari pemantauan BMKG Stamet Kertajati, sepanjang Juli 2024, suhu udara terendah tercatat mencapai 19,2 derajat celcius,’’ ujar Dyan, Jumat (19/7/2024).

Baca Juga

Dyan menjelaskan, minimnya jumlah awan di masa transisi menuju musim kemarau membuat radiasi gelombang panjang yang dihempaskan ke angkasa tidak ada penahannya. Minimnya jumlah awan itu mengakibatkan suhu udara menjadi lebih cepat dingin dibanding biasanya.

Dyan mengatakan, penyebab lainnya adalah pergerakan angin dingin dari wilayah Australia ke arah Indonesia. Menurutnya, embusan angin ke arah Indonesia tersebut bersifat dingin dan kering karena wilayah Australia sedang berada pada musim dingin.

Menurut Dyan, wilayah Kabupaten Majalengka juga sedang memasuki masa pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau. Karenanya, suhu udara menjadi lebih dingin meski matahari juga terik.

Kondisi tersebut dipicu posisi pergerakan semu matahari pada Agustus menuju ke arah ekuator hingga belahan bumi selatan. Saat ini, pergerakan semu matahari posisinya masih berada di belahan bumi utara, dan sedang kembali ke arah belahan bumi selatan. ‘’Memasuki Agustus, suhu udara akan meningkat kembali sampai Oktober,’’ katanya.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement