Rabu 04 Sep 2024 20:15 WIB

Hutan Gunung Tangkuban Parahu Terbakar

Kebakaran ini tidak mengganggu stasiun pemantauan gunungapi Tangkuban Parahu.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Hutan Gunung Tangkuban Parahu, Bandung, Jawa Barat terbakar, Rabu (4/9/2024).
Foto: Tangkapan Layar/ Fauzi Ridwan
Hutan Gunung Tangkuban Parahu, Bandung, Jawa Barat terbakar, Rabu (4/9/2024).

REJABAR.CO.ID, BANDUNG -- Hutan di Gunung Tangkuban Parabu di Bandung, Jawa Barat, terbakar, Rabu (4/9/2024). Kebakaran hutan diawali kemunculan asap berwarna putih tipis hingga tebal di sekitar gunung. Kemunculan asap putih terjadi pada pukul 01.41 WIB di atas kawah baru atau Upas Hills dan terjadi pukul 05.51 WIB dan 09.20 WIB.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, Meidi menjelaskan, kebakaran hutan di kawasan Gunung Tangkuban Parahu diawalil dengan munculnya api dengan adanya sinar di sekitar atas kawah baru atau dekat dengan Upas Hills pukul 01.41 WIB, Rabu (4/9/2024). "Pada pagi hari sekitar pukul 05.51 WIB terlihat adanya asap tipis pada titik yang sama. Pada pukul 09.20 WIB terlihat asap yang cukup tebal dan angin sedang-kencang condong ke arah barat laut," ucap Meidi, Rabu.

Meidi mengatakan pada sekitar pukul 11.30 WIB, pihaknya mendapatkan informasi dari pengelola wisata dan warga telah terjadi kebakaran di titik tersebut. Upaya pemadaman oleh masyarakat dan pihak terkait tengah dilakukan.

"Kebakaran ini tidak mengganggu stasiun pemantauan gunungapi Tangkuban Parahu karena lokasinya berjauhan dari lokasi kebakaran," kata dia.

Meidi mengatakan kawasan yang terbakar tidak bisa masuk kendaraan pemadam kebakaran. Hanya dapat dilalui kendaraan off road seperti katana. Selain itu, jalur kendaraan hanya bisa ditembus melewati perkebunan teh Sukawana di Kecamatan Parongpong.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan kondisi kawah ratu dan Ecoma tidak terlihat anomali embusan asap kawah dibandingkan pengamatan sebelumnya. Aktivitas vulkanik masih didominasi gempa berfrekuensi rendah.

"Dari hasil pemantauan deformasi pada bulan ini belum menunjukkan adanya pola penambahan tekanan yang signifikan dari permukaan terhadap respon penggembungan Gunung Tangkuban Parahu," kata dia melalui keterangan resmi yang diterima.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement