Jumat 21 Feb 2025 18:41 WIB

Siswa SMK di KBB Tewas Usai Peragakan Adegan Bunuh Diri Teater, Ini Penjelasan Sekolah

Korban merupakan siswa yang baik dan ramah

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Kepolisian Melakukan Pengecekan di Salah Satu SMK di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Siswa di Sekolah Tersebut Tewas Saat Peragakan Adegan Bunuh Diri dalam Sebuah Pentas Seni.
Foto: Dok Republika
Kepolisian Melakukan Pengecekan di Salah Satu SMK di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Siswa di Sekolah Tersebut Tewas Saat Peragakan Adegan Bunuh Diri dalam Sebuah Pentas Seni.

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG BARAT--SMK di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), akhirnya angkat bicara terkait siswanya yang tewas ketika menjalani pentas seni pada Kamis (20/2/2025) pagi. Siswa yang diketahui berinisial MDR (17) tewas usai memeragakan adegan bunuh diri.

Peristiwa ini bermula saat sekolah tengah menggelar ujian praktik (uprak) mata pelajaran Bahasa Indonesia khusus untuk siswa kelas 3. Semua siswa diwajibkan untuk membuat sebuah teater, yang terbagi menjadi beberapa kelompok. Dimana semua kelompok menyiapkan semuanya sendiri, mulai dari cerita, naskah, aktor hingga properti yang digunakan.

Baca Juga

"Pentas yang ditampilkan di sekolah oleh anak ini merupakan pentas yang berjudul Kenakalan Remaja. Di adegan dalam cerita yang mereka buat ada adegan skenario bunuh diri. Mungkin karena saking mendalami peran, sehingga terjadi hal yang tidak diinginkan," ujar Ridwan, Humas SMK tempat korban bersekolah saat dikonfirmasi, Jumat (21/2/2025).

Dalam adegannya, korban berperan sebagai perempuan hamil yang putus asa kemudian memutuskan bunuh diri dengan cara menusuk perutnya menggunakan properti yang ternyata benda tajam. Perutnya yang seolah sedang hamil menggunakan balon berisi cairan berwarna merah, agar ketika ditusuk ada efek darah seperti realita. Namun setelah adegan itu ia pingsan kemudian meninggal dunia.

Ridwan mengatakan, semua properti yang digunakan pentas itu disediakan siswa. Namun, pihaknya tidak mengetahui ada properti berupa benda tajam yang digunakan. "Untuk properti itu semua siswa yang menyediakan, kalau untuk properti yang lain itu sepengetahuan kami, tapi kami tidak mengetahui adanya gunting itu. Bentuk asli properti yang digunakan adalah gunting asli, dan itu semua pure adalah kecelakaan tunggal bukan seperti yang simpang siur selama ini seperti perkelahian dan penusukan," paparnya.

Ia menegaskan sekolah telah melarang siswanya membawa senjata tajam sebelum kegiatan tersebut diselenggarakan. Bahkan setiap harinya pihak sekolah menggelar razia. "Kemarin itu di luar kontrol kami, mereka tidak menginformasikan penggunaan sajam tadi," kata Ridwan.

Menurut Ridwan, korban merupakan siswa yang baik dan ramah. Dalam kesehariannya ia selalu terlihat ceria. "Almarhum adalah siswa yg baik dan ramah, dan memang saat kejadian itu terlihat sangat ceria sekali. Saya meluruskan tidak ada kesurupan massal, tetapi reaksi anak anak yang histeris karena mendengar berita duka," kata Ridwan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement