REJABAR.CO.ID, CIMAHI--Beda pendapat antara Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kegiatan rapat di hotel mendapat tanggapan Wali Kota Cimahi, Ngatiyana.
Seperti diketahui Mendadgri Tito Karnavian mengizinkan kembali Pemda menggelar kegiatan di hotel dan restoran. Namun Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan hal sebaliknya jika kegiatan di hotel dan restoran tetap dilarang.
"Kita ada pimpinan hierarki, ada tingkat 1 (pusat) tingkat 2 (pemprov). Instruksi paling kuat adalah paling pusat. Tapi di bawah ada kebijakan positif kita laksanakan. Kita ambil jalan tengah," ujar Ngatiyana akhir pekan lalu.
Ngatiyana mengatakan, Pemkot Cimahi akan memprioritaskan kegiatan dan rapat di aset kantor dan fasilitas milik pemerintah. Seperti Cimahi Techno Park (CTP) dan tempat-tempat lainnya.
Namun, kata Ngatiyana, rapat atau kegiatan di hotel bisa saja sesekali dilakukan di hotel seperti untuk menyambut tamu dan sebagainya. "Kita lihat bobot dari apa yang kita bicarakan, kalau cukup di Techno Park ya di Techno Park. Kecuali ada tamu dari luar kita hargailah, baru di hotel," katanya.
Menurut Ngatiyana, pihaknya tak mempermasalahkan pelaksanaan rapat dimanapun termasuk sesekali di gedung-gedung milik TNI. Mengingat di Kota Cimahi ini banyak sekali gedung-gedung milik TNI.
Tapi yang terpenting, kata dia, rapat atau kegiatan tersebut bisa menghasilkan sebuah kebijakan yang nantinya bermanfaat untuk masyarakat Kota Cimahi. "Di Cimahi tidak ada hotel, kita cukup di barak-barak TNI tidak apa-apa," kata Ngatiyana.