REJABAR.CO.ID, BANDUNG-- Komisi D DPRD Kota Bandung prihatin atas kondisi puluhan siswa SMPN 60 Bandung yang belajar dengan lesehan memakai terpal di taman sekolah. Mereka tengah mengupayakan agar siswa tersebut dapat belajar dengan layak di ruangan kelas sekolah.
Ketua Komisi D DPRD Kota Bandung Iman Lestariyono mengaku prihatin masih didapati siswa belajar di luar kelas dengan lesehan memakai terpal di Kota Bandung. Oleh karena itu, pihaknya mendorong Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk mencari solusi terkait masalah itu.
"Memang kita prihatin, walau Bandung kota besar masih ada seperti ini apalagi dibayangkan di tempat lain," ujar Iman saat dihubungi, Jumat (27/9/2024).
Iman mengatakan pihaknya mendorong agar Dinas Pendidikan Kota Bandung mencari solusi sementara. Ia mencontohkan siswa yang belajar lesehan di luar ruangan kelas dapat difasilitasi belajar di sekolah lain yang dekat.
Selain itu, kata dia, solusi lainnya kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut dapat dibagi tiga shift untuk sekolah SD dan SMP. Seperti diketahui SMPN 60 Bandung menumpang di SDN Ciburuy.
Dengan kondisi musim hujan yang saat ini terjadi, Iman khawatir kegiatan belajar mengajar siswa lesehan di taman sekolah dapat terganggu. "Saya berharap bisa memfasilitasi (disdik). Mudah-mudahan segera didorong ada solusi karena musim hujan," kata dia.
Ke depan, ia menuturkan Disdik Kota Bandung telah memiliki lahan dari Pemkot Bandung untuk pembangunan sekolah SMPN 60 Bandung. Termasuk anggarannya. "Lokasinya masih di daerah situ satu kelurahan," kata dia.
Sebelumnya, Puluhan siswa SMP Negeri 60 Kota Bandung di Jalan Cisereuh terpaksa harus belajar di luar ruangan kelas alias di taman sekolah dan selasar kelas. Kondisi siswa belajar di luar ruangan kelas sudah berlangsung sejak tahun 2022 hingga saat ini.
Para siswa yang belajar di taman sekolah atau di selasar kelas berjumlah dua rombongan belajar (rombel) dari total sembilan rombel. Sedangkan tujuh rombel lainnya belajar di ruangan kelas.
Para guru menggilir rombel yang terpaksa harus belajar di luar ruangan kelas. Sehingga sembilan rombel pernah belajar di luar ruangan kelas. Mereka mulai belajar siang hari sebab ruangan kelas pada pagi hari digunakan oleh siswa SD Negeri Ciburuy.
Diketahui sejak berdiri tahun 2018, SMP Negeri 60 menumpang di SD Negeri Ciburuy hingga saat ini. Mereka hingga saat ini belum memiliki bangunan atau gedung sendiri.