Rabu 09 Jul 2025 21:10 WIB

Pemkot Bandung dan Unisba Jalin Kerja Sama, Kolaborasi Tangani Masalah Sampah

Masalah sampah bukan cuma soal teknologi, tapi soal cara pikir dan rekayasa sosial

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Universitas Islam Bandung (Unisba) menandatangani kerja sama, di Aula Unisba, Rabu (9/7/2025)
Foto: Dok Republika
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Universitas Islam Bandung (Unisba) menandatangani kerja sama, di Aula Unisba, Rabu (9/7/2025)

REJABAR.CO.ID,  BANDUNG--Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Universitas Islam Bandung (Unisba) resmi menandatangani kesepakatan kerja sama, di Aula Unisba, Rabu (9/7/2025). Penekanan kerja sama tersebut, terutama terkait strategis bidang pengelolaan sampah dan lingkungan hidup. Yakni, mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengatakan, kerja sama ini bukan hanya simbolik. Namun, langkah konkret untuk menjawab tantangan kompleks zaman, terutama krisis pengelolaan sampah di Kota Bandung.

Baca Juga

Farhan menjelaskan, saat ini Bandung memproduksi 1.500 ton sampah per hari, namun sekitar 40 persen di antaranya tidak terangkut ke tempat pembuangan akhir. “Kita sudah tidak punya lagi tempat pembuangan sampah. Masalah sampah bukan cuma soal teknologi, tapi soal cara pikir dan rekayasa sosial. Karena itu kami butuh dukungan kampus, termasuk Unisba, untuk menciptakan solusi berkelanjutan,” ujar Farhan.

Farhan pun menggarisbawahi pentingnya pendekatan edukatif dan sosial kepada masyarakat. Menurutnya, program-program seperti Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) yang digagas di era kepemimpinan Wali Kota Oded M. Danial (Almarhum) harus diperkuat dan diperluas implementasinya ke seluruh RW di Kota Bandung.

Di tempat yang sama, Rektor Unisba Prof Edi Setiadi, menyambut baik kerja sama ini sebagai bentuk nyata pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat. Menurutnya, kolaborasi ini akan menjadi ruang bagi Unisba untuk menerapkan hasil-hasil risetnya dalam mendukung kebijakan pemerintah daerah, terutama di isu lingkungan.

“Insya Allah ini menjadi bagian dari bakti Unisba. Kita ingin agar hasil-hasil penelitian kampus bisa diterapkan dalam kebijakan pemerintah, termasuk untuk mengukur indeks keberlanjutan Kota Bandung,” kata Edi.

Kerja sama yang dilakukan Pemkot Bandung dan Unisba, berlaku selama lima tahun ke depan dan akan dituangkan lebih lanjut dalam bentuk perjanjian teknis di tiap program atau kegiatan. Pemkot Bandung berharap kemitraan ini bisa menjadi model sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam menjawab persoalan urban, terutama isu lingkungan yang kian mendesak.

Sementara itu, sebelum penandatanganan kerja sama Unisba melalui Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Puskaji LPPM) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Hijrah Menuju Lingkungan Bersih: Sinergi Nilai Islam dan Kebijakan Publik dalam Pengelolaan Sampah”. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, bertempat di Aula Unisba dan melalui platform Zoom Meeting.

Seminar ini merupakan respons akademik terhadap persoalan krusial yang tengah dihadapi masyarakat urban, khususnya di Kota Bandung, yaitu peningkatan volume sampah dan dampaknya terhadap kesehatan, estetika, serta kelestarian lingkungan. Dalam perspektif Islam, konsep hijrah tidak hanya dimaknai sebagai perpindahan fisik, tetapi juga sebagai transformasi menuju kehidupan yang lebih baik, termasuk dalam hal kepedulian terhadap lingkungan.

Kegiatan ini juga merupakan salah satu rangkaian acara Milad ke-67 Unisba, sebagai wujud kontribusi nyata kampus terhadap isu-isu strategis kemasyarakatan, khususnya dalam bidang lingkungan hidup.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement