Menurut dia, nilai budaya pada silat harus ditampilkan dalam setiap kegiatan, termasuk pada pembuatan film baik layar lebar, film pendek, maupun jenis lainnya yang bisa ditampilkan di berbagai media, termasuk bisa memanfaatkan radio dengan membuat cerita.
"Ada sarana bisa baik 'offline' maupun 'online' juga, apa itu bisa lewat radio, bisa dengan cerita-cerita, bisa," katanya.
Ia menyampaikan dukungan terhadap pelaku industri film yang sedang menyelesaikan film silat berjudul The Tiger yang lokasinya di Garut, termasuk melibatkan pemainnya orang Garut yang menampilkan nilai-nilai budaya, khususnya seni bela diri silat.
Ia berharap, melalui tayangan film kemudian saat ini Kementerian Kebudayaan terus menggelorakan semangat anak muda maupun pelaku industri kreatif untuk melestarikan nilai-nilai budaya, termasuk seni bela diri yang menjadi identitas ciri bangsa.
"Silat itu harus dijadikan identitas ciri bangsa Indonesia dalam konteks identitas, karena budaya dari konsekuensi identitas maka harus dipelihara, harus apa, dibina, dikembangkan," katanya.